Friday, September 3, 2010

MENYALAHGUNAKAN PERASAAN CINTA



Aku seorang pelajar,sejak kecil fanatik terhadap agama,tapi sayang tidak pernah mengenakan hijab.Sekalipun banyak masalah yang berlaku dalam usrah,tudak menghalangiku melaksanakan ibadah.Kedekatan dengan Rabb sentiasa kurasakan.



Perkenalanku bermula dengan rakan-rakan yang jauh dari ketaatan,tapi tingkat pergaulan mereka membuatku hairan.Ketika menjadi mahasiswa,aku merasakan tentangan hidup yang lebih berat,kerana lingkungan sekitarku mengetengahkan pergaulan bebas.Aku pun bermuamalah sedaya upaya mungkin,tapi pacaran tidak dapat ku elakkan,aku menjalin hubungan dengan salah seorang dari mereka.


Kami menjalani hubungan ini dengan kesepakatan menghindari perkara-perkara haram sebagai harapan meraih cinta suci.Ia mulai mendekatiku,berbual menerusi telefon dengan rayuan yang menggoda,seperti mengatakan:"Tak boleh hidup tanpa aku!"




Hubungan yang berkesinambungan membuatku terlena.Aku mengambil kesempatan berbincang dengannya ketika keluarganya keluar rumah,kebohongan tidak boleh dihindarkan,aku menanyakan hal itu.Aku benar-benar mendustai hati nuraniku,menutupi semua kebohongan,beransur-ansur aku mulai berani keluar rumah,walaupun dengan rakan-rakan,tapi itu tidak menghalangi kami mengambil kesempatan berdua,semakin mengikat erat hubungan dengan ajakan-ajakan syaitan.



Dulu aku bangga dengan munajatku,solatku.Aku takbur dengan imanku,aku merasa cukup dengan ibadahku.Yakin hal ini dapat menghalangiku dari ketergelinciran.Menganggap syaitan tidak berani menggodaku.Banyaknya konflik membuat kami harus berpisah,aku pun syok sekali,menganggap tidak ada orang yang berhak kucintai lagi dulu ia ingin aku membuktikan kata cinta dengan menuruti segala keinginannya.



Ia suka mengungkapkan perasaannya kepadaku,seakan-akan hubungan suami-isteri!Semua ini melahirkan perkara-perkara haram.Setiap kali pulang ke rumah,aku takut untuktidur,kegelisahan merasuk jiwaku,aku takut maut menjemputku,bagaimana aku mempertanggungjawabkan kepada Rabb??



Untuk pertama kalinya,aku datang ke satu pengajian,kerana sepengetahuanku ia juga hadir di sana.Aku berharap ustaz yang mengajar dapat menyampaikan isi hatiku,supaya ia kembali kepadaku dengan janji tidak akan mengulangi kesalahan yang kedua kalinya.



Tetapi kenyataannya berbeza sekali,ketika itu beliau menggambarkan perasaan seorang mukmin terhadap Rabb.Dahaga yang kurasakan tersiram kalam indah,merasuk jiwa menyentuh kalbu.Kegelisahan hidup seakan-akan lubang besar yang segera ditutupi selesai pengajian.Ingin rasanya aku memeluk saudari-saudariku,berlari ke jalan membelai kepala-kepala manusia.Aku merasa getaran yang menyejukkan hati,merasa dosa-dosa itu luntur,di hapus oleh Maha Pemberi Taubat.


Sungguh Allah Maha Mulia...Maha Penyayang.......Sekarang kurasakan kurnia Allah SWT bangkit dari kenistaan hidup.Aku mulai mengajarkan al-Quran,aktif dalam setiap kegiatan.Aku berdoa semoga apa yang kulakukan perantara hidayah kepada Allah SWT,berusaha menolong manusia agar Allah SWT menolongku mengerjakan segala sesuatu yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya.Segala puji bagi Allah SWT.Aku sangat rindu dengan-Nya dan bersedia untuk menemui-Nya.Setiap apa yang kurasakan kebaikan dari Allah SWT,kerana dia menurut sangkaan hamba-Nya.




Cerita ini sebuah pengajaran yang berkaitan dengan cinta kepada seorang kekasih yang berubah menjadi cinta hakiki kepada Allah SWT.Kalau cerita ini kumulai sebuah vonis,larangan mencintai lawan jenis,tentu kalian akan mentertawakanku.Tapi dengan jalan cerita ini,boleh kutegaskan apa yang seharusnya kalian lakukan.....!




Benarkah ketenangan hidup dirasakan ketika mencintai sang Rabb sampai tiba waktunya bernikah.Ada seorang wanita yang mengatakan,ia berhubungan dengan seorang pemuda,tapi sesuai dengan ajran Allah SWT,mungkinkah berjalan hubungannya dengan Allah SWT ia pasti merasakan dorongan-dorongan ke jurang maksiat.Marilah berusaha menyimpan perasaan hanya untuk Allah SWT.Inilah kenikmatan hakiki hidup di dunia.Sebagaimana ungkapan Hasan Ibnu Tsabit r.a:

Ku berdiri di depan pintu-Mu
Tidak akan meninggalkannya
Ku tidak akan berpaling dari-Mu
Ku akan menenun pakaianku dengan keredaan terhadap-Mu


Ku bangga menjadi hamba-Mu
Di pagi hari ku berseru
Ketika orang-orang menyebut asma-Mu
Ya Allah Maha Pencipta semesta alam

Ku banggga menjadi hamba-Mu
Tuhanku Maha Penyising Pagi
Ku tidak akan berpaling dari-Mu



Ana punya seorang rakan,pemuda yang sangat mencintai wanita,semua orang sekitar mengetahui hubungan erat mereka,bahkan di linkungan kampus pun mereka terkenal dengan sebutan cinta dua sejoli.Hari-hari berlalu mengajak pemuda itu meningkat kualiti imannya.Maka ia pun menjelaskan dengan pasangannya,"sungguh aku sangat mencintai dan tidak boleh meninggalkanmu,tapi sekarang aku mulai mengenal Allah SWT,dan tidak boleh mengumpulkan cinta dua sekaligus.Dua tahun mendatang kuliahku,insyaALLAH aku datang untukmu kerana kutahu engkau memang pasangan yang sesuai.Dwngan segala kemantapan hati,aku putuskan meninggalkan hubungan ini kalau Allah SWT menghendaki,nescaya kita akan bersatu di sebuah ikatan suci pernikahan."




Ternyata wanita tadi memang menjadi isterinya,dengan izin Allah SWT,ia berhasil menepati kata-katanya.Walaupun mereka sudah mempunyai lima orang anak,tapi sang suami tetap menyatakan bahawa ia mencintai isterinya sekarang tidak ubah seperti ketika melamar dulu."Ana kagum.....!.Maka ia mengatakan:"Kami tunduk kepada sang Rabb setelah dua tahun berjuang masa-masa kritis,kebahagiaan cinta dan kasih sayang yang kami rasakan selama ini."



Ada satu kisah aneh lagi,ketika sedang musafir ke negara England.Ana menemui seorang lelaki tua berasal dari Mesir.Kami berkenalan di sebuah Islamic Centre.Ia mengatakan,"Aku ingin membelikan sebuah hadiah untuk isteriku",kami pun berusaha keliling kota,sampai ana merasa lelah.Meskipun usianya lebih dari 60 tahun,ia tetap mengatakan",Mungkinkah isteriku menerima hadiah ini?"ana menjawab:"Demi Allah,ana tidak tahu.Ia pun kembali menanyakan benda-benda berharga lainnya.Ana katakan,"Itu mahal".,ia menjawab:"Harga tidak menjadi masalah,yang penting isteriku suka dengan pemberianku."



Ketika kami kembaki ke Mesir,ana pergi berkunjung ke tempatnya tanpa ada janji sebelumnya,ia pun menyambut dengan ramah,seraya berkata:"Maaf...aku tinggal kamu sebentar,kerana waktu ini ada tilawah al-Quran bersama isteriku."




Marilah menata rapi sebuah cinta yang menghiasi rumahtangga kita,dengan tunduk kepada sang Rabb.Meninggalkan kemaksiatan,sehingga cinta semakin berkat.

No comments:

Post a Comment